SUAMIKU TAK ROMANTIK
Akhirnya, mari kita ubah ayat-ayat keluhan di atas kepada bicara berisi pujian yang menyubur cinta.
”Suamiku memang tak romantik.. Kerana...
Romantiknya dia tak persis hero Hindustan pujaan semua...
Romantik suamiku amat berbeza dari pencinta wanita dalam sinetron dan cerekarama..
Lantaran...
Romantik suamiku adalah pada meneliti pakai dan gayaku sebelum menjauh dari penglihatannya... Agar dengannya aku menjadi seorang muslimah; 'afifah dan solehah...walau di mana aku berada..
Romantiknya suamiku...
Pada senyuman, lawak jenaka dan pelukan eratnya setiap kali bertemu... Dengannya aku merasa begitu disayangi dan dihargai.. Hilang penat mengurus ragam anak-anak yang begitu begini...
Romantiknya suamiku...
Pada nasihat dan teguran... Agar aku tidak melewati batasan sebagai isteri dan Mama... Kerana katanya aku ini contoh ikutan anak gadis kami...
Romantiknya suamiku...
Pada menyediakan keperluan selesa untukku dan permata hati tercinta...
Romantiknya suamiku…
Pada mendidik anak-anak dan mengatur peraturan...Agar mereka mengenal batas dan sempadan kebenaran...
Dan romantiknya suamiku...
Walau lafaz sayang jarang diucapkan...Namun bicaranya tika aku keraguan :
"Cinta kita cinta orang lama, namun segarnya masih terasa...."
Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan dan kesungguhannya di dunia yang sementara hingga ke akhirat yang kekal di sana..
Alhamdulillah wa syukrulillah!
Bukankah begini lebih molek? Semoga kita menjadi isteri-isteri yang mensyukuri kebaikan suami.
Jumpa lagi, in shaa ALLAH.
Mencari dan terus mencari cinta ILAHI.